Powered By Blogger

Senin, 15 Agustus 2011

Hari Ketiga IPITS

           Setelah selesai IPITS di gugus 2 hari. Tanggal 13 Agustus 2011, tepatnya hari ketiga IPITS adalah saatnya mengunjungi kampusku tercinta T.Informatika atau biasanya lebih keren disebut dengan T.Komputer. Well, rasanya pertama kali masuk kampus dengan desain letter L dan menara berbentuk I, adalah bangga. “Wah ini nih, yang aku tunggu-tunggu”, yah kira-kira begitulah kata hati saya.
            Aku ke aula TC bareng sama Andina Trya Ramadhayanti dan Fiandra. Kursi-kursi deretan belakang udah pada penuh, yah akhirnya yang telat dateng harus duduk depan. Budaya lama, dateng duluan dapet kursi belakang. Budaya yang biasanya pas SMA dipake kalau mau ulangan :D. Hahaha. Jadi inget semboyan konyol jaman SMA dulu, “Posisi menentukan prestasi”. HAHAHAHA.
            Acaranya molor, yang harusnya dimulai setengah 9, enggak dimulai-mulai pas jam segitu. Soalnya masih banyak Maba yang blm dateng a.k.a telat. Sekitar 15 menit acarapun dimulai, dibuka dengan materi yang berjudul Kreativitas dan Cara belajar efektif oleh seorang dosen Basis Data yang bernama Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc. Sebelum masuk ke materi, beliau berkata materi ini adalah hal yang penting untuk dilakukan agar bisa terus survive di informatika. Yah memang nggak bisa dipungkiri, kita memang dituntut untuk belajar dengan giat di TC. :D
            Pertama-tama Bu Yuhana kembali mengulang materi IPITS gugus sedikit, yaitu tentang jalur masuk dan keluar mahasiswa. Di ITS ada 4 macam jalur masuk : pertama, snmptn baik tulis maupun undangan ; kedua, jalur prestasi ; ketiga, kemitraan ; keempat, mandiri (bukan mandi sendiri :p). Nah, tahapan itu sudah kami – para maba – lewati dari jalur manapun. Yang aku dan temen-temenku perlu khawatirkan adalah masalah keluar dari ITS. Ada 6 macam jalur keluar : pertama, Drop Out (DO)/Mengundurkan DIri(MD)—ini nih yang buat kami agak ngeri, kebanyakan yang DO itu gara” mereka nggak lolos evaluasi pertama di semester 2 ; kedua, lulus – kalau yang ini keluar dari its dengan bangga lha apalagi kalau bisa lulus dalam waktu 3.5 tahun dengan IP di atas 3.5 ; ketiga, meninggal – Nauudzubillah himindalik, semoga angkatan 2011 diberi umur panjang semua, jadi bisa lulus bareng J ; keempat, gila – yah, nggak bisa dipungkiri, kuliah di TC ITS bikin orang stress karena tugas” nya yang cukup ampuh begitu kata Bu Yuhana ; kelima, lupa daftar ulang – Nah lho, bisa-bisanya pas waktu daftar ulang malah ketiduran, nggak niat ikut kuliah lagi emangnya? Kalau udah terlanjur gitu tapi masih niat kuliah, lebih disarankan untuk melakukan cuti, biar masa perkuliahannya nggak dihitung ; keenam, dipecat – Insya Allah maba TC 2011 nggak nakal-nakal sampai harus dipecat, definisi nakal disini berupa tindak criminal, pemakaian narkoba, dsb.
            Masuk ke materi pokok, di buka dengan sebuah pertanyaan “Bagaimana cara anda bisa bertahan di TC?” jawabannya ada 4 : belajar dengan efektif, kreatif tapi no bacem (istilah nyontek di TC adalah bacem), berdoa kepada Allah, dan bersosialisasi dengan teman. Okeh, akan kupaparkan satu-persatu sesuai apa yang udah aku tangkap dari penjelasan Bu Yuhana. 

1.      Belajar dengan efektif

Cara belajar dengan efektif itu disesuaikan dengan individu masing-masing. Maksudnya, setiap pribadi punya kebiasaan sendiri-sendiri dalam belajar. Ada yang bisa menerima pelajaran secara audio dan visual dan ada juga yang bisa menerima pelajaran secara kinestetik dan diam.
Kalau audio, berarti orangnya kalau belajar suka sambil ndengerin music, atau ada ditengah keributan. Hebat ya bisa belajar ditengah-tengah keributan :o, ya itu merupakan kelebihan yang patut disyukuri oleh orang yang menerima pelajaran secara audio. Orang seperti ini juga lebih suka pelajaran tersebut diterangkan secara langsung daripada membaca buku. Nah itu tuh susahnya, kalau diterangin nggak masuk-masuk, bisa sampai berbusa mulut orang yang nerangin. Lalu, orang tipe audio, biasanya kalau menghafal sukanya dibaca keras-keras.
Kalau visual, biasanya suka corat coret dan mainan stabilo. Yap, orang tipe visual belajar dari penglihatan mereka, jadi sedemikian rupa pelajaran yang berupa tulisan dibuat semenarik mungkin agar mereka mudah mengingatnya. Misal, bahasan-bahasan penting di buku, akan diblok dengan stabilo, atau di beri garis bawah. Kelemahan tipe visual terletak pada keramaian, mereka tidak bisa konsen di keramaian. Dan, orang tipe visual biasanya suka duduk di bangku depan saat dikelas.
Kinestetik, ini adalah orang yang kalau belajar nggak bisa diem. Gerak sana sini. Tapi normalnya, mereka akan keluar kelas untuk sekedar mengencangkan otot atau menggerak-nggerakkan kakinya saat pelajaran sedang berlangsung. Lalu tipe diam, ini tipe belajar yang biasa, kebanyakan orang bertipe seperti ini. Tipe ini, akan diam ketika belajar dengan serius.
Yah, itu sekelumit pemahamanku mengenai belajar efektif. Dan aku adalah orang yang bertipe antara audio dan visual. Aku suka mendengarkan music sambil belajar, tapi aku suka duduk di bangku depan dan aku masih bisa membaca buku tanpa mencoret-coretnya. 

2.      Kreatif tapi no bacem
Yap, kreatif disini adalah mengembangkan imajinasi dan daya cipta kita untuk menghasilkan sesuatu yang lebih inovatif. “kenapa kok ditulis no bacem(dilarang nyontek) ?” ya, soalnya nyontek pas ulangan itu bisa disebut kreatifitas dan inovasi mata :D. Hahahaha. Kreatif yang bener itu seperti moto orang jepang ATK (Amati, Tiru, Kembangkan). Nah, itu yang bener. Kalau ATP (Amati, Tiru, Plek) itu adalah moto orang kepepet pas lagi ulangan. :P

3.      Berdoa kepada Allah
Sekeras-kerasnya orang berusaha belajar mati-matian kalau Tuhan Yang Maha Kuasa tidak ridha, apa mau dikata tetep aja bakal nggak bisa. Karena itu selain berusaha harus diimbangi juga dengan berdoa kepada Allah. Bisa disebut juga bertawakal.

4.      Bersosialisasi dengan teman
Teman itu mutlak dibutuhkan pada dunia perkuliahan. Nggak mungkin kita hidup sebagai makhluk individu hanya karena kita merasa paling pinter. Terkadang orang yang paling pinter pun juga butuh orang lain. Jadi, sebaiknya jalinlah hubungan simbiosis mutualisme antar teman, masa’ manusia kalah sama kerbau dan burung jalak :D.
            Itulah tadi sekelumit tulisanku mengenai materi pembelajaran efektif dan kreatifitas. Maaf ya kalau ada yang salah” tulis, atau ketik, atau salah presepsi. Saya masih hijau (ceileh, hijau :D ). Udah ah, opo ae aku iki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar